COX’S BAZAR, BANGLADESH (AFP) – Sekitar 10 orang terluka ketika api merobek sebuah kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh tenggara yang menghancurkan sedikitnya 330 gubuk, kata para pejabat, Selasa (12 Mei).
Pejabat pemadam kebakaran setempat Emdadul Haq mengatakan 330 bangunan kasar, termasuk rumah dan toko, di kamp pengungsi Rohingya Kutupalong hancur total dalam kebakaran, yang dimulai di sebuah toko tabung gas.
“Sepuluh orang terluka dalam kecelakaan itu. Ini adalah kebakaran terbesar (yang terjadi) di kamp-kamp” hingga saat ini, katanya kepada AFP, menambahkan 300 gubuk lainnya, sebagian besar dibangun dengan terpal tipis dan bambu, telah rusak oleh api.
Sejauh ini tidak ada korban yang dilaporkan di Kutupalong, salah satu kamp pengungsi terbesar di dunia, tambahnya.
Wakil komisaris pengungsi Bangladesh Shamsud Douza mengatakan yang terluka dibawa ke rumah sakit setempat untuk perawatan.
UNHCR mengatakan telah memobilisasi tim tanggap darurat untuk “membantu para pengungsi yang terkena dampak”.
Lebih dari satu juta Rohingya tinggal di kamp-kamp kumuh di distrik Cox’s Bazar Bangladesh, yang mencakup Kutupalong.
Sekitar 740.000 dari mereka tiba di negara Asia Selatan pada tahun 2017 dari negara bagian Rakhine yang dilanda konflik Myanmar, melarikan diri dari tindakan keras militer yang brutal.
Para ahli dan pekerja bantuan telah memperingatkan bahwa kebakaran dapat menyebabkan malapetaka besar di pemukiman kamp yang penuh sesak.
“Kami telah melihat kecelakaan kebakaran kecil sebelumnya tetapi tidak pernah melihat kehancuran sebesar itu. Banyak orang mencoba mencari nafkah dengan menjalankan toko-toko kecil. Mereka paling terpengaruh,” kata pemimpin komunitas Rohingya Abdur Rahim.
Pada 2018, kebakaran di salah satu kamp menewaskan seorang wanita dan tiga anak.