WASHINGTON (AFP) – Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada Selasa (12 Mei) mendesak pemerintah Afghanistan dan Taliban untuk bekerja sama setelah serangan mengerikan terhadap rumah sakit bersalin dan pemakaman memberikan pukulan bagi upaya AS untuk mengakhiri perang.
Pompeo menyebut serangan kembar itu “mengerikan” tetapi mencatat bahwa Taliban, yang menandatangani perjanjian 29 Februari dengan Amerika Serikat di hadapannya, membantah bertanggung jawab.
“Taliban dan pemerintah Afghanistan harus bekerja sama untuk membawa para pelaku ke pengadilan,” kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
“Selama tidak ada pengurangan kekerasan yang berkelanjutan dan kemajuan yang tidak memadai menuju penyelesaian politik yang dinegosiasikan, Afghanistan akan tetap rentan terhadap terorisme.”
Kelompok Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS), yang telah berdesak-desakan dengan Taliban untuk mendapatkan pengaruh, mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap pemakaman petugas polisi di Afghanistan timur yang menewaskan sedikitnya 24 orang.
Gerakan ekstremis itu tidak menyebutkan serangan di rumah sakit di Kabul yang menewaskan 14 orang, termasuk perawat dan bayi baru lahir.
Presiden Donald Trump sangat ingin mengakhiri perang terpanjang Amerika dan mulai menarik pasukan setelah perjanjian Tahun Kabisat dengan Taliban, yang setuju untuk mengurangi kekerasan dan tidak menargetkan pasukan Barat, meskipun mereka terus menyerang pasukan Afghanistan.
Setelah pertumpahan darah terakhir, Presiden Ashraf Ghani memerintahkan pasukan keamanan untuk melanjutkan operasi ofensif terhadap Taliban serta pemberontak lainnya.
Kekuatan pemerintah yang didukung internasional telah mengamati sikap sepihak yang hanya bereaksi defensif terhadap serangan Taliban.
Militer AS menegaskan bahwa mereka tidak akan bergabung dengan pemerintah Kabul dan terus mengamati gencatan senjata dengan Taliban.
“Militer AS akan terus melakukan serangan defensif terhadap Taliban ketika mereka menyerang mitra kami (Afghanistan),” kata Letnan Kolonel Thomas Campbell, juru bicara Pentagon.
“Ini akan menjadi jalan yang berangin dan bergelombang, tetapi kesepakatan politik adalah cara terbaik untuk mengakhiri perang,” katanya, mengutip pernyataan baru-baru ini oleh Menteri Pertahanan Mark Esper.