“[Kita] harus merevitalisasi komunitas akademik dan mengintensifkan upaya untuk menarik bakat internasional,” kata Hu seperti dikutip dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Senin oleh CPPCC Daily, sebuah outlet media untuk badan penasihat politik utama China.

“Kecerdasan buatan berada di garis depan persaingan teknologi global dan menghadirkan tantangan dan peluang bagi kualitas populasi, pasar kerja, reformasi pendidikan, dan inovasi teknologi China.”

Artikel itu tidak menentukan kapan akademi AI akan dibuka.

Hu mengatakan China harus memastikan para ahli dan mahasiswa AI asing menerima perlakuan tidak memihak yang sama seperti warga negara China jika mereka tinggal dan mencari pekerjaan di China. Dia juga menyarankan menggunakan yayasan swasta untuk menarik bakat AI global, menurut laporan itu.

Hu merekomendasikan untuk membangun “indeks vitalitas inovasi” dan meningkatkan pengajaran AI yang sudah diperkenalkan ke beberapa universitas China, termasuk dengan mengintegrasikan pelatihan AI dengan disiplin ilmu lain untuk mahasiswa, menurut laporan itu.

Wakil menteri sains dan teknologi Long Teng menanggapi di CPPCC Daily bahwa China akan mempromosikan pertukaran bakat internasional di bidang-bidang termasuk AI, dan akan menciptakan standar untuk mengenali bakat asing “kelas atas, mutakhir, dan sangat dibutuhkan”.

Long mengatakan China telah bekerja untuk menciptakan dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan bakat dengan fokus di bidang-bidang utama seperti AI.

Diskusi itu muncul ketika Beijing menggandakan upayanya dalam kecerdasan buatan dalam upaya membangun kekuatan teknologi berbakat berkualitas tinggi dan menjadi ujung tombak pemulihan ekonominya yang lesu.

02:38

Pemasok Apple Foxconn akan membangun ‘pabrik AI’ menggunakan chip dan perangkat lunak pemimpin perangkat keras AS Nvidia

Pemasok Apple Foxconn akan membangun ‘pabrik AI’ menggunakan chip dan perangkat lunak pemimpin perangkat keras AS Nvidia Sejak OpenAI yang berbasis di California menggemparkan dunia lebih dari setahun yang lalu, Beijing telah melihat AI sebagai pengubah permainan potensial, terutama untuk melawan beberapa tantangan ekonomi jangka panjang seperti tenaga kerja yang menyusut dan tingkat kesuburan yang menurun.

Perlombaan untuk membangun bakat internasional muncul ketika AI menjadi perbatasan dalam persaingan AS-Cina yang semakin intensif dalam sains dan teknologi dan menambah persaingan atas Laut Cina Selatan, perdagangan dan ideologi.

Hu, yang menerima gelar doktor dari Universitas Harvard, sebelumnya adalah seorang ahli pemenang penghargaan dalam visi komputer di University of California di Los Angeles. Dia kembali ke Tiongkok dan bergabung dengan Universitas Peking untuk memimpin Institut Kecerdasan Buatan mulai tahun 2020.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *